DKI Jakarta bukan cuma dikenal sebagai ibu kota yang sibuk dan modern, tapi juga punya kekayaan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah berbagai alat musik tradisional DKI Jakarta. Betawi sebagai suku asli Jakarta punya banyak alat musik tradisional yang unik dan penuh sejarah. Menariknya, alat-alat musik ini nggak hanya berkembang dari budaya lokal, tapi juga dipengaruhi oleh berbagai budaya lain seperti Arab, Cina, dan Eropa.
Kalau kamu penasaran dengan alat musik khas Jakarta yang masih eksis hingga sekarang, yuk simak daftar 10 alat musik tradisional DKI Jakarta yang nggak boleh kamu lewatkan!
10 Alat Musik Tradisional DKI Jakarta
Berikut ini adalah beberapa Alat Musik Tradisional DKI Jakarta yang terkenal dan unik.
1. Gambang Kromong
Kalau ngomongin musik khas Betawi, pasti yang pertama terlintas adalah Gambang Kromong. Ini bukan cuma satu alat musik, tapi nama dari satu ansambel musik khas Betawi yang menggabungkan instrumen tradisional dan modern. Musik ini punya pengaruh kuat dari budaya Tionghoa, makanya ada beberapa alat musik dari China seperti sukong, tehyan, dan kongahyan yang dipakai dalam pertunjukan Gambang Kromong.
Alat musik utamanya terdiri dari gambang (bilah-bilah kayu yang dipukul seperti xilofon) dan kromong (seperangkat bonang kecil dari perunggu). Biasanya, Gambang Kromong dimainkan untuk mengiringi lenong atau pertunjukan khas Betawi lainnya.
Kalau kamu mau merasakan suasana Betawi yang kental, coba deh nonton pertunjukan Gambang Kromong di acara kebudayaan atau festival Betawi di Jakarta.
2. Tanjidor
Alat musik ini juga bukan cuma satu instrumen, tapi nama dari orkes musik khas Betawi yang banyak menggunakan alat musik tiup seperti trombon, klarinet, piston, dan terompet. Tanjidor berasal dari pengaruh budaya Portugis dan Belanda yang dibawa ke Batavia sejak zaman kolonial.
Biasanya, Tanjidor dimainkan dalam acara perayaan seperti pernikahan, ulang tahun, atau penyambutan tamu penting. Musiknya yang ceria dan bersemangat bikin suasana jadi makin meriah.
Kamu bisa melihat pertunjukan Tanjidor saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta di Monas atau di perayaan budaya lainnya di daerah Betawi seperti Setu Babakan.
3. Rebana Biang
Rebana Biang adalah alat musik tradisional Betawi berbentuk rebana besar yang dimainkan dengan cara dipukul. Uniknya, ukuran rebana ini jauh lebih besar dibanding rebana biasa dan dimainkan dalam posisi berdiri.
Biasanya, Rebana Biang dimainkan dalam pertunjukan religi seperti maulid nabi, peringatan hari besar Islam, atau hajatan masyarakat Betawi. Suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional DKI Jakarta satu ini cukup keras dan menggema, membuatnya jadi alat musik yang sangat khas.
Kalau mau lihat pertunjukan Rebana Biang, coba datang ke acara-acara budaya Islam di daerah Betawi seperti Condet atau Setu Babakan.
Baca juga: 15 Wisata yang Ada di Jakarta, Hits dan Cocok Buat Anak Muda
4. Gendang Betawi
Alat Musik Tradisional DKI Jakarta selanjutnya adalah Gendang Betawi. Gendang Betawi adalah alat musik pukul yang sering digunakan dalam berbagai kesenian khas Betawi, seperti Gambang Kromong, Lenong, hingga Wayang Golek Betawi.
Gendang ini terbuat dari kayu nangka atau mahoni dengan dua sisi kulit kambing sebagai membrannya. Cara memainkannya cukup unik karena ada teknik khusus seperti pukulan “tak” dan “dung” untuk menghasilkan ritme khas.
Kalau kamu suka musik tradisional, coba pelajari cara memainkan Gendang Betawi. Banyak sanggar budaya yang menawarkan kursus musik tradisional, lho!
5. Kecrek
Kecrek adalah alat musik sederhana yang terbuat dari logam dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu. Meskipun bentuknya kecil, fungsinya sangat penting dalam musik Betawi, terutama dalam pertunjukan lenong.
Kecrek biasanya dimainkan oleh dalang lenong untuk memberikan efek suara dramatis saat adegan tertentu dalam pertunjukan.
Buat kamu yang tertarik dengan lenong, coba perhatikan bagaimana kecrek dimainkan saat pertunjukan. Ini bisa jadi pengalaman menarik mengenal Alat Musik Tradisional DKI Jakarta!
6. Tehyan
Tehyan adalah alat musik gesek khas Betawi yang memiliki pengaruh dari budaya Tionghoa. Bentuknya mirip dengan biola, tapi ukurannya lebih kecil dan hanya memiliki dua senar.
Tehyan sering dimainkan dalam orkes Gambang Kromong atau untuk mengiringi musik Betawi lainnya. Suaranya yang khas membuatnya mudah dikenali.
Kalau mau belajar alat musik unik ini, kamu bisa cari komunitas seni budaya Betawi yang menyediakan kelas pelatihan Tehyan.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Gratis di Jakarta Pusat yang Lagi Hits 2025
7. Kongahyan
Kongahyan mirip dengan Tehyan, tapi ukurannya lebih besar dan memiliki suara yang lebih dalam. Alat musik ini juga dimainkan dengan cara digesek dan sering digunakan dalam pertunjukan Gambang Kromong.
Karena ukurannya yang lebih besar, suara Kongahyan terdengar lebih berat dan memberikan nuansa khas pada musik tradisional Betawi.
Kalau kamu penggemar alat musik gesek, Kongahyan bisa jadi pilihan menarik untuk dipelajari!
8. Sukong
Sukong adalah alat musik gesek yang juga digunakan dalam Gambang Kromong. Dibandingkan dengan Tehyan dan Kongahyan, Sukong memiliki suara yang lebih rendah dan berfungsi sebagai alat musik pengiring melodi utama.
Alat musik ini sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Betawi yang bernuansa melankolis.
Kalau kamu suka musik tradisional dengan nuansa klasik, coba dengarkan musik yang menggunakan Sukong sebagai pengiringnya.
9. Marawis
Marawis adalah alat musik perkusi berbentuk gendang kecil yang dimainkan dalam pertunjukan musik religi khas Betawi. Alat musik ini dipengaruhi oleh budaya Arab dan sering dimainkan dalam acara keagamaan.
Marawis dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan, menciptakan ritme yang khas dan enerjik. Biasanya, alat musik ini dimainkan dalam kelompok besar dengan pola ritme yang bervariasi.
Kamu bisa melihat pertunjukan Marawis di acara-acara islami seperti peringatan Maulid Nabi atau festival budaya Betawi.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata untuk Merayakan Natal Di Indonesia
10. Kendang Kecil
Kendang Kecil adalah versi lebih kecil dari Gendang Betawi yang juga sering digunakan dalam berbagai pertunjukan musik tradisional.
Biasanya, kendang ini dimainkan untuk memberikan aksen ritmis dalam musik Betawi, terutama dalam pertunjukan Gambang Kromong atau lenong.
Kalau kamu tertarik dengan alat musik perkusi, Kendang Kecil bisa jadi pilihan yang menarik untuk dipelajari.
Tertarik Melihat Penampilan Seni dari Alat Musik Tradisional DKI Jakarta?
Alat musik tradisional DKI Jakarta punya keunikan tersendiri yang membuatnya tetap eksis hingga sekarang. Meskipun sudah banyak alat musik modern, keberadaan alat musik tradisional ini tetap dipertahankan oleh masyarakat Betawi. Kalau kamu ingin mengenal lebih dalam budaya Betawi, nggak ada salahnya melihat perform dari alat musik ini. Nah, untuk mengunjungi berbagai tempat wisata di Jakarta, Anda bisa memanfaatkan sewa mobil Jakarta dari Niagatour ya!
Leave A Comment