Waisak merupakan salah satu hari raya bagi Umat Buddha. Pada hari raya ini, ada berbagai tradisi yang dilakukan sebagai ritual ibadah bagi Umat Buddha. Misalnya seperti  melepas lampion yang dilakukan di candi, membersihkan patung Sidharta, dan lainnya. Selain itu, mereka juga akan menyajikan berbagai makanan khas saat Waisak. Uniknya, sajian hidangan saat hari raya ini bisa berbeda-beda tiap daerah.

Nah, untuk mengetahui makanan khas saat Waisak secara lengkapnya, Anda bisa simak tulisan di bawah ini selengkapnya ya!

Makanan Khas Saat Waisak

Meski tiap daerah bisa menyajikan makanan yang berbeda-beda, namun umumnya masyarakat menyajikan beberapa makanan yang akan kita bahas di bawah ini.

1. Tempoyak

Tempoyak makanan khas saat waisak

Pada dasarnya, Tempoyak merupakan sambal khas Sumatera Utara yang berwarna kuning dengan tekstur sedikit kental. Uniknya, Sambal Tempoyak merupakan sambal yang terbuat dari fermentasi durian selama seminggu, sehingga memiliki rasa dominan asam yang khas. 

Umumnya, ketika sambel ini sudah melalui proses fermentasi, sambal ini akan dimasak dengan ayam atau dijadikan pepes ikan. Tempoyak sangat cocok disajikan dengan sepiring nasi putih, menjadi hidangan hangat yang kerap dinikmati saat perayaan Waisak.

Baca juga:  5 Destinasi Wisata Paling Populer saat Libur Waisak

2. Nasi Gemuk

Nasi Gemuk

Makanan khas saat Waisak satu ini kerap menjadi tradisi kuliner penganut Buddha di Jambi. Nasi Gemuk diolah dari beras putih yang diberi santan, daun pandan, daun jeruk, serta daun salam. Maka dari itu, tidak heran jika kuliner satu ini memiliki aroma yang wangi dan menggugah selera. Namun, bukan itu daya tarik utamanya. Daya tarik dari makanan satu ini terletak pada ragam lauk yang mengelilingi sepiring nasi. Mulai dari lauk telur rebus, ayam suwir, teri, bawang goreng, kacang tanah goreng, serta sambal. 

Uniknya, diberi nama nasi Gemuk karena makanan ini mengandung banyak minyak dan santan. Bagi Anda yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, sebaiknya bijaksana dalam menikmati Nasi Gemuk

3. Mangut Beong

Mangut Beong

Hidangan yang kerap disajikan saat Waisak selanjutnya adalah Mangut Beong. Hidangan ini sangat terkenal di Magelang. Bahan utama Mangut Beong adalah ikan Beong yang dicampurkan dalam gulai berbahan lengkuas, kunyit, serai, daun salam, ketumbar, dan merica. Kemudian ikan Beong tersebut di ungkep dalam gulai selama beberapa saat.

Kuliner ini sangat disukai banyak orang mengingat rasanya yang gurih, pedas, asam dan nikmat. Beong sendiri merupakan ikan tawar yang mirip dengan lele. Meski serupa dengan lele, ikan ini memiliki daging yang lebih tebal dan lembut, serupa dengan gurame. Mangut Beong kerap disajikan saat Waisak untuk dinikmati bersama keluarga besar.

Baca juga: Mangut Lele Mbah Marto, Daya tarik dan Resep Lele Asap Lezat

4. Lotek

Lotek

Anda pasti sudah tidak asing dengan makanan yang satu ini. Di daerah Pulau Jawa, Lotek mudah ditemukan. Umumnya makanan ini dijual oleh warung-warung kecil pinggir jalan. Pada dasarnya Lotek sangat mirip dengan Karedok, bedanya sayuran dalam Lotek sudah matang. Adapun isian lotek adalah sayur labu siam, kangkung, bayam, nangka muda, tempe, tahu, kacang panjang hingga tauge yang dicampur dengan bumbu kacang. Umumnya, lotek disajikan dengan gorengan dan lontong.

Namun, siapa sangka, ternyata makanan khas Sunda satu ini memang kerap disajikan saat hari raya Waisak. Bagaimana tidak, Lotek terbuat dari bahan vegetarian, sehingga cocok dengan kebanyakan umat Buddha yang tidak makan daging.

5. Lumpia Sayuran

Lumpia Sayuran

Masih seputar makanan vegetarian tanpa daging, makanan yang kerap disajikan saat Waisak selanjutnya adalah Lumpia Sayur. Jika biasanya Anda mengkonsumsi Lumpia berisi daging ayam atau telur, maka lumpia ini berisi sayuran seperti wortel, selada, mentimun, tauge dan lain-lain yang telah di oseng. Lumpia ini kerap disajikan dengan saus pedas dan gurih untuk menambah cita rasanya.

Lumpia Sayur merupakan camilan yang banyak disukai. Terlebih lumpia ini dianggap lebih sehat dan sesuai dengan umat Buddha yang tidak makan daging-dagingan. 

Baca juga: 10 Kuliner Kota Lama Semarang, Murah Banget Cuma 30rb Aja!

6. Burgo

Burgo

Kuliner yang selanjutnya datang dari Palembang, namanya Bargo. Bargo merupakan makanan yang terbuat dari campuran tepung beras dan kanji dibentuk seperti kue dadar lalu dipotong-potong seperti lontong kemudian disiram dengan kuah ikan gabus giling. Konon makanan ini telah ada sejak dahulu kala dan resepnya telah diwariskan secara turun temurun di Palembang. 

Bargo biasanya disajikan dengan potongan telur rebus dan sayuran. Cita rasanya yang gurih, asin dan pedas membuat banyak orang yang menggemarinya. Bargo kerap dijadikan makanan yang dihidangkan saat perayaan Waisak di berbagai daerah.

7. Sayuran Panggang

Sayuran Panggang

Masih seputar sayuran, daftar terakhir kuliner saat Waisak adalah Sayuran Panggang. Mungkin terdengar asing dan tidak lazim di telinga Anda, namun sebenarnya banyak umat Buddha yang menghidangkan makanan ini saat hari raya. Sebab tidak hanya sehat, namun pembuatannya juga terbilang mudah.

Bahan-bahannya adalah tomat, brokoli, wortel, kembang kol, paprika, dan masih banyak lainnya. Sayuran tersebut kemudian dibersihkan lalu diberi bumbu seperti garam, merica dan sedikit minyak. Kemudian dimasukkan dalam oven dan tunggu hingga matang. 

Baca juga: 10 Wisata Kuliner Alun Alun Kota Malang, Lezat Legendaris

Demikianlah beberapa daftar makanan khas saat Waisak. Meski kerap disajikan saat Waisak, Anda tidak perlu menunggu momen waisak terlebih dahulu untuk mencicipinya. Sebab berbagai kuliner tersebut sangat mudah ditemukan pada berbagai tempat. Atau Anda juga bisa berwisata ke berbagai daerah tersebut untuk wisata kuliner dengan memanfaatkan layanan paket wisata dari Niagatour