Pura Agung Besakih terkenal sebagai pura terbesar dan menjadi pusat kegiatan seluruh umat Hindu di Bali. Jika Anda mencari destinasi wisata religi yang tersohor di Bali, maka Anda wajib berkunjung ke pura ini. Tidak hanya menjadi pusat tempat ibadah, Pura Besakih Bali juga memiliki pemandangan alam yang asri dan elok. Oleh karenanya banyak wisatawan yang senang berkunjung.

Nah, jika Anda penasaran dengan pesona pura ini, sebaiknya Anda mengetahui berbagai informasi seperti lokasi, tiket masuk, jam buka, rute, fasilitas, hingga sejarah Pura Besakih Bali.

Sejarah Pura Besakih Bali

Pura Besakih Bali

Banyak penulis yang masih memperdebatkan sejarah Pura Besakih, meskipun dipercaya oleh masyarakat. Pura terbesar di Bali ini telah berkembang sejak masa pra-Hindu dan berorientasi ke Gunung Agung, yang dianggap sebagai tempat tinggal para dewa. 

Menurut berbagai sumber tertulis dan cerita rakyat, Sri Kesari Warmadewa, pendiri dinasti Warmadewa yang memerintah Bali selama beberapa abad, diyakini sebagai pendiri pertama kompleks pura di Besakih. Namun, ada keraguan karena cerita Sri Wira Dalem Kesari (Sri Kesari Warmadewa) menunjukkan hubungan dengan dinasti Jaya pada abad ke-12, antara tahun 1131 – 1200. 

Dinasti tersebut termasuk Jayasakti, Ragajaya, Jayapangus, dan Ekajaya Lancana. Berdasarkan prasasti Sading, Sri Wira Dalem Kesari diduga adalah nama lain dari Jayasakti yang memerintah Bali pada tahun 1131-1150. 

Keberadaan tokoh Mpu Kuturan dan Mpu Bharadah juga terkait dengan cerita Besakih. Mpu Kuturan dikaitkan dengan Pura Peninjoan dan sebagai arsitek pembangunan Pura Besakih. Nama Rsi Markandeya, yang dikisahkan berasal dari Gunung Raung di Jawa Timur, dikaitkan dengan pendirian Pura Basukian. Legenda ini tidak ditemukan dalam teks maupun sumber lain. 

Informasi mengenai Rsi Markandeya ditemukan dalam koleksi E.Korn tahun 1932 yang bersumber dari cerita seorang pendeta di Lembah Gianyar. Sumber lain mengenai Rsi Markandeya baru muncul pada tahun 1930-an. 

Di kompleks Pura Besakih terdapat banyak peninggalan zaman megalitikum, seperti menhir, tahta batu, dan struktur teras pyramid. Peninggalan ini menunjukkan bahwa Pura Besakih berasal dari zaman yang sangat tua, jauh sebelum adanya pengaruh agama Hindu.

Demikianlah sejarah singkat Pura Besakih. Nah jika Anda tertarik untuk berkunjung ke pura ini bersama keluarga, pasangan, maupun rombongan, Anda bisa memanfaatkan layanan paket wisata Bali dari Niagatour ya!

Baca juga : Pantai Melasti Bali: Daya Tarik, Tiket Masuk, Lokasi, Rute

Daya Tarik Pura Besakih Bali

Sejarah Pura Besakih Bali

Ada berbagai daya tarik dari pura ini yang sangat menarik hati wisatawan, hingga ingin kembali lagi. berikut adalah rekomendasinya.

1. Menikmati Keindahan Arsitektur Pura

Anda mungkin tidak menyadari, namun bangunan ini dirancang dan disesuaikan dengan ajaran hindu. Mulai dari bagian luar, dalam hingga taman ditata dengan baik.

2. Pusat Agama Hindu

Di Bali, Pura Besakih menjadi pusat agama Hindu. Maka dari itu, jangan heran jika Anda menemukan banyak kegiatan yang dilakukan di pura ini.

3. Pura Paling Besar Bali

Bali terkenal akan julukannya sebagai Pulau Seribu Pura, namun Pura ini merupakan pura paling besar. Bahkan banyak jemaat Hindu yang memilih beribadah di Pura ini.

Baca juga : Pantai Melasti Bali: Daya Tarik, Tiket Masuk, Lokasi, Rute

Lokasi Pura Besakih Bali

Lokasi Pura Besakih berada di Besakih, Kec. Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Kompleks pura ini cukup luas, sebab mencakupi satu pura pusat dan 18 pura pendamping. Lokasinya yang berada di lereng gunung Agung, menjadikan pura ini memiliki keindahan alam yang masih segar dan asri. 

Selain itu, pura ini juga dekat dengan destinasi wisata Bali lainnya seperti Pura Kiduling Kreteg, Pesona Munduk Ngandang, Punapi Escap, Jalan Lingkungan Asah, dan masih banyak yang lainnya. Jika Anda ingin berkunjung ke wisata ini atau destinasi lainnya di Bali, jangan lupa manfaatkan layanan sewa mobil Bali dari Niagatour ya!

Rute Pura Besakih Bali

Jika Anda ingin mengunjungi pura ini, Anda bisa memulai perjalanan dari pusat kota Bali melewati Klungkung. Perjalanan ini akan memakan waktu 2 jam 3 menit dengan estimasi jarak 67,4 km. 

Pertama, dari Klungkung Teruskan ke Jl. Raya Marga-Apuan. Ambil Br. Taman Tanda – Mengwitani/Jl. Raya Denpasar, Jl. Abimanyu, Jl. Raya Sangeh, Jl. Raya Semana, … dan Jl. Gn. Agung Besakih ke Jl. Raya Besakih di Menanga. Ambil Klungkung – Besakih ke Jl. Raya Menanga/Penataran Agung – Dalem Puri di Besakih.

Baca juga : Pantai Lovina Bali: Tiket Masuk, Lokasi, Sejarah, Hotel

Tiket Masuk Pura Besakih Bali

Tiket Masuk Pura Besakih sangat terjangkau, Anda hanya dikenakan tarif Rp 30.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 60.000 untuk wisatawan mancanegara. Jika Anda membawa kendaraan, Anda akan dikenakan biaya parkir motor Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000.

Jam Buka Pura Besakih

Jika Anda ingin berkunjung ke Pura ini, Anda hanya bisa datang pukul 08.00 WITA – 18.00 WITA. Namun, jika Anda merupakan umat Hindu yang hendak melakukan persembahyangan, dapat memasuki pura selama 24 jam penuh.

Baca juga : 10 Tempat Wisata Malam di Bali Paling Populer untuk Liburan!

Fasilitas yang Tersedia

Ada berbagai fasilitas yang tersedia di Pura Besakih. Seperti parkiran yang luas, toilet, kios makan dan souvenir, wantilan, kantor desa, puskesmas, bahkan beberapa usaha UMKM. 

Tertarik Berkunjung ke Pura Besakih?

Demikianlah informasi seputar lokasi, tiket masuk, jam buka, rute, fasilitas, hingga sejarah Pura Besakih Bali. Destinasi wisata ini tidak hanya terkenal karena sejarah dan nilai religiusnya, namun juga keindahan alamnya yang memikat. Nah jika Anda ingin berkunjung bersama keluarga, pasangan maupun rombongan ke pura ini, Anda bisa memanfaatkan layanan paket wisata Bali dari Niagatour ya!