Museum De Tjolomadoe si bekas pabrik gula, pernah dengar? Dikenal sebagai salah satu kota dengan warisan sejarah dan budaya yang kental, Solo memiliki banyak destinasi wisata yang menarik. Salah satunya adalah Museum De Tjolomadoe Solo yang merupakan bekas pabrik gula peninggalan Belanda terkenal. Di tempat wisata ini, kamu bisa mempelajari berbagai hal tentang sejarah. Mulai dari masa kejayaan pabrik terbesar di Asia ini pada masanya, hingga saat diakuisisi oleh Indonesia saat kemerdekaan. Harga tiket De Tjolomadoe juga bersahabat di kantong lho.
Museum De Tjolomadoe
Museum De Tjolomadoe Solo merupakan pabrik gula Colomadu yang didirikan atas kerjasama Belanda dengan Mangkunegara IV pada tahun 1861. Pembangunan pabrik ini menggunakan jasa arsitek terkenal asal Jerman bernama R. Kampf untuk membuat desain pabrik.
Uniknya, nama Colomadu memiliki arti ‘gunung madu’. Harapannya pabrik ini akan menjadi pabrik yang menghasilkan gula melimpah atau menggunung. Proses pembangunannya pun cukup singkat, yakni hanya sekitar satu tahun dengan biaya fantastis. Meski begitu, pabrik gula ini diketahui memiliki perlengkapan paling modern saat itu, bahkan menjadi salah satu pabrik terbesar yang ada di Asia.
Didukung dengan fasilitas dan sumber daya terbaik, tahun pertama pabrik ini didirikan dapat menghasilkan 3700 kuintal gula. Kemudian, hasil produksinya diekspor hingga Singapura dan Bandaneira. Hal ini membuat Pabrik Gula Colomadu menjadi pengekspor gula terbesar kedua di dunia pada masanya. Saat Indonesia merdeka, pemerintah mengakuisisi pabrik ini yang sebelumnya dipegang oleh Belanda. Sayangnya, pada tahun 1988 terjadi krisis sehingga pabrik ini berhenti beroperasi selama 20 tahun lamanya.
Nah, pada tahun 2017, BUMN melakukan revitalisasi pabrik ini untuk dijadikan cagar budaya. Akhirnya pada tahun 2018, Museum De Tjolomadoe resmi dibuka untuk umum sebagai tempat wisata yang berisi berbagai alat-alat produksi pabrik, sejarah pabrik dan alat-alat antik lainnya. Bangunan De Tjolomadoe Solo yang unik dan antik juga menjadi salah satu daya tarik dari museum ini. Nah, jika kamu ingin berkunjung ke Museum De Tjolomadoe atau destinasi wisata lainnya di Solo, kamu bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata Solo dari Niagatour, ya!
Lokasi Museum De Tjolomadoe
Lokasi Museum De Tjolomadoe ini tidak terlalu jauh dari pusat perkotaan. Jika kamu ingin berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, kamu bisa mengunjungi lokasinya di JalanAdi Sucipto No.1, Paulan Wetan, Malangjiwan, Kec. Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Akses jalan menuju De Tjolomadoe Solo sangat mudah ditemukan karena tempat wisata ini berada di pinggir jalan raya.
Museum ini memiliki lahan seluas 6,4 hektar. Namun bangunannya hanya sekitar 1,3 hektar saja. Selain itu arsitektur bangunan ini masih terjaga meski telah beberapa puluh tahun berlalu. Kamu bisa melihat cerobong asap yang menjulang tinggi dari kejauhan.
Rute De Tjolomadoe Solo
Rute menuju De Tjolomadoe Solo bisa kamu mulai dari Pusat Kota Yogyakarta seperti saya, ataupun Solo. Berikut adalah rutenya
Rute dari Pusat Kota Yogyakarta
Jika memulai perjalanan dari Pusat Kota Yogyakarta, kamu bisa menggunakan Jalan raya solo. Perjalanan ini menempuh jarak sejauh 57 kilometer dengan estimasi waktu dua jam. Pertama, Ambil Jalan Selokan Mataram dan Jalan Babarsari ke Jalan Laksda Adisucipto/Jalan Raya Solo – Yogyakarta di Janti. Tetap di Jalan Raya Solo – Yogyakarta. Ambil Jalan Yogya-Solo dan Jalan Raya Solo – Yogyakarta ke Klaten
Setelah itu, ambil Jalan Pemuda, Jalan Merbabu, dan Jalan Andalas ke Jalan Pemuda/Jalan Raya Solo – Yogyakarta di Tegal Putihan.Ikuti Jalan Raya Solo – Yogyakarta ke Jalan Adi Sumarmo di Dusun III. Ikuti Jalan Adi Sumarmo, Jalan Klegen, dan Jalan Arwana ke tujuan Anda di Paulan Wetan. Terus ikuti jalan tersebut dan kamu akan sampai di tempat tujuan.
Rute dari Kota Solo
Jika memulai perjalanan dari Kota Solo, kamu bisa menggunakan Jalan Adi Sucipto. Perjalanan ini menempuh jarak sejauh 11 kilometer dengan estimasi waktu dua puluh menit. Pertama, ambil Jalan Untung Suropati ke Jalan Dr. Radjiman/JalanDr. Rajiman di Gajahan. Belok kiri ke Jalan Dr. Radjiman/JalanDr. Rajiman. Ambil JalanKebangkitan Nasional ke JalanDr. Wahidin. Mengemudi dari Jalan Adi Sucipto ke Nanasan. Mengemudi ke tujuan Anda di Paulan Wetan. Terus ikuti jalan tersebut dan kamu akan sampai di tempat tujuan.
Tiket De Tjolomadoe
Tiket De Tjolomadoe sebenarnya cukup terjangkau. Sebelum datang ke tempat ini, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu harga tiket De Tjolomadoe. Berikut adalah daftar harga tiket De Tjolomadoe:
Jenis Tiket | Harga |
Tiket Masuk Anak | Rp 35.000,00 |
Tiket Masuk Anak | Rp 25.000,00 |
Parkir Motor | Rp 5.000,00 |
Parkir Mobil | Rp 10.000,00 |
Jam Buka Museum De Tjolomadoe
Jam buka Museum De Tjolomadoe Solo, kamu bisa mengunjunginya pada pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB, setiap hari. Namun, waktu terbaik untuk mengunjungi Museum ini adalah siang dan sore hari.
Fasilitas Museum De Tjolomadoe
Tersedia berbagai fasilitas yang menarik di Museum De Tjolomadoe, salah satunya adalah convention hall yang bisa dijadikan tempat meeting dan pernikahan dengan kapasitas tampung 200 orang. Convention hall ini juga kerap digunakan sebagai tempat konser musisi internasional di Solo.
Ada pula cafe, restoran, tempat souvenir, parkiran luas, mushola hingga toilet umum. Fasilitas di De Tjolomadoe Solo cukup lengkap sehingga kamu bisa berlibur dengan nyaman.
Nah, itulah beberapa informasi soal daya tarik, lokasi dan tiket de tjolomadoe Solo. Semoga membantu dan selamat berkunjung ya!
Sudah Pernah Liburan ke Museum Ini?
Kalau sudah berikan rating review dibawah ini dengan klik tombol bintang dibawah ini
Leave A Comment