Sejarah Puro Mangkunegaran sangatlah unik. Jika kamu menyukai Kota Solo, maka tidak lengkap rasanya jika belum mengetahui sejarah Puro Mangkunegaran yang menjadi tempat tinggal anggota keluarga kerajaan sejak tahun 1757. Istana ini sangat indah, megah dan otentik dengan desain khas Jawa. Puro Mangkunegaran Solo memiliki berbagai koleksi berharga yang berasal dari Kerajaan Mataram dan Majapahit. Makanya, tempat ini kerap juga dikenal sebagai Museum Puro Mangkunegaran.

Sejarah Puro Mangkunegaran

Sejarah Puro Mangkunegaran

Sejarah Puro Mangkunegaran cukup panjang. Puro Mangkunegaran didirikan pada tahun 1757. Semua ini berawal dari kematian Amangkurat IV dari kerajaan Mataram. Sayangnya Kerajaan Mataram selalu diintervensi oleh penjajahan Belanda. Belanda pun berhasil menempatkan Adipati Anom sebagai penerus setelah kematian Amangkurat IV, padahal Amangkurat IV memiliki pewaris sah bernama Arya Mangkunegara. Namun, Arya Mangkunegara merupakan sosok yang vokal dalam melawan Belanda, sehingga Belanda lebih memilih Adipati Anom.

Hal ini menimbulkan perang saudara yang berlangsung lama, bahkan berlangsung hingga keturunan Arya Mangkunegara yakni Raden Mas Said. Raden Mas Said terus melakukan perlawanan terhadap Belanda hingga membuatnya terdesak. Pada akhirnya terbentuklah perjanjian Giyanti dimana Raden Mas Said mendapat bagian wilayah Surakarta bagian Utara dengan gelar Mangkunegara I.

Perjanjian Giyanti yang disepakati oleh Belanda dan Hamengkubuwono I tersebut menjadikan Mangkunegara I diakui sebagai pangeran merdeka dengan wilayah yang otonom. Akhirnya Mangkunegara I berkedudukan di Puro Mangkunegaran. Inilah sejarah Puro Mangkunegaran.

Jika kamu datang ke Puro Mangkunegaran, kamu akan menyadari bahwa arsitekturnya sangat kental dengan budaya Jawa. Terdapat pula joglo, berbagai pahatan khas Jawa, dan lain-lain. Selain itu Museum Puro Mangkunegaran juga diisi dengan berbagai koleksi yang bernilai seni tinggi serta riwayat sejarah misalnya seperti topeng tradisional, berbagai perhiasan, warisan kaisar, wayang, alat musik hingga berbagai buku pada masa Majapahit dan Mataram. 

Hingga kini, sejarah Puro Mangkunegaran masih terus diturunkan secara turun-temurun untuk menjaga warisan budayanya. Nah, jika kamu penasaran dengan berbagai warisan dan budaya di Puro Mangkunegaran Solo tanpa ribet reservasi, kamu bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata Solo dari Niagatour, ya. 

Baca juga: Museum Kereta Keraton: Koleksi Kereta Kerajaan Kuno Memukau

Lokasi Puro Mangkunegaran Solo

Sejarah Puro Mangkunegaran

Sejarah Puro Mangkunegaran

Lokasi Puro Mangkunegaran Solo cukup dekat dari Pusat Kota. Setelah mengetahui sejarah Puro Mangkunegaran, apakah kamu tertarik berkunjung ke tempat ini? Jika iya, kamu bisa datang ke lokasinya di  Jalan Ronggowarsito No.83, Keprabon, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Saat kamu datang ke tempat wisata ini, kamu akan menemukan bahwa bangunannya cukup kompleks. Bagunan Puro Mangkunegaran Solo terdiri dari tiga halaman.

Akses jalan menuju tempat ini juga sangat mudah. Bisa kamu lalui dengan kendaraan motor atau mobil besar sekalipun. Nah, jika kamu ingin liburan dengan mobil berkapasitas luas dan malas menyetir, kamu bisa memanfaatkan fasilitas sewa mobil dari Niagatour ya!

Rute Puro Mangkunegaran Solo

Rute Puro Mangkunegaran Solo bisa kamu mulai dari Pusat Kota Yogyakarta seperti saya, ataupun Solo. Berikut adalah rutenya

Rute dari Pusat Kota Yogyakarta

Jika memulai perjalanan dari Pusat Kota Yogyakarta, kamu bisa menggunakan Jalan raya solo. Perjalanan ini menempuh jarak sejauh 63 kilometer dengan estimasi waktu dua jam. Pertama, ambil Jalan Selokan Mataram dan Jalan Babarsari ke Jalan Laksda Adisucipto/Jalan Raya Solo – Yogyakarta di Janti. Tetap di Jalan Raya Solo – Yogyakarta. Ambil Jalan Yogya-Solo dan Jalan Raya Solo – Yogyakarta ke Klaten

Setelah itu, ambil Jalan Pemuda, Jalan Merbabu, dan Jalan Andalas ke Jalan Pemuda/Jalan Raya Solo – Yogyakarta di Tegal Putihan. Ikuti Jalan Raya Solo – Yogyakarta ke Jalan Keleng – Karanganyar/Jalan Pakis – Daleman/Jalan Pakis Raya/Jalan Wonosari – Pakis di Kepanjen. Ikuti Jalan Keleng – Karanganyar dan Jalan Tj. Anom ke tujuan kamu di Surakarta. Terus ikuti jalan tersebut dan kamu akan sampai di tempat tujuan.

Rute dari Kota Solo

Jika memulai perjalanan dari Kota Solo, kamu bisa menggunakan Jalan K.H Hasyim. Perjalanan ini menempuh jarak sejauh 2 kilometer dengan estimasi waktu lima menit. Pertama, ambil arah timur di Jalan Gajah Suranto menuju Jalan Untung Suropati. Belok kiri setelah ATM BNI (di sebelah kiri). Belok kiri ke Jalan Slamet Riyadi. Belok kanan ke Jalan Imam Bonjol. Belok kiri ke Jalan Ronggowarsito. Belok kanan di Jalan Diponegoro. Terus ikuti jalan tersebut dan kamu akan sampai di tempat tujuan.

Baca juga: Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat: Sejarah Hingga Lokasi

Harga Tiket Masuk Puro Mangkunegaran Solo

Sejarah Puro Mangkunegaran

Sejarah Puro Mangkunegaran

Harga Tiket Masuk Puro Mangkunegaran Solo beragam. Jika kamu datang langsung, kamu akan merasakan nuansa sejarah Puro Mangkunegaran. Nah, jika ingin belajar berkunjung, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu harganya. Berikut adalah daftar harga tiket masuk Puro Mangkunegaran Solo:

Jenis TiketHarga
Tiket domestikRp 10.000,00
Tiket turisRp 5.000,00
Parkir MotorRp 2.000,00
Parkir MobilRp 5.000,00

Baca juga : Puro Pakualaman, Sebuah Keraton Lain Yang Berada di Jogja

Jam Buka Puro Mangkunegaran Solo

Jam buka puro mangkunegaran Solo ini mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB setiap hari. Jadi kamu bisa berkunjung kapanpun kamu sempat.

Fasilitas yang Tersedia

Sejarah Puro Mangkunegaran

Sejarah Puro Mangkunegaran

Tersedia berbagai fasilitas di tempat ini mulai dari area parkir yang luas, ruang-ruang istana mangkunegaran, museum barang-barang antik, perpustakaan, taman, gazebo, berbagai spot foto, galeri berisi benda-benda antik, toilet hingga mushola.

Sudah Semakin Tertarik dengan sejarah Puro Mangkunegaran?

Kalau sudah berikan rating review dibawah ini dengan klik tombol bintang dibawah ini