Museum Kereta Keraton di Yogyakarta dikenal memiliki berbagai koleksi kerta kerajaan kuno yang memukau. Museum ini memelihara beberapa kereta kuda peninggalan kerajaan dan masa sebelum kemerdekaan dulu. Di Keraton Yogyakarta memang terdapat banyak sekali peninggalan sejarah keraton hingga peninggalan saat merebut kemerdekaan Republik Indonesia dulu. Namun tak hanya dapat melihat koleksi kereta kerajaan kuno, kamu juga bisa melihat aksi pertunjukan tradisional seperti tari-tarian di bangsal Sri Manganti.

Museum Kereta Keraton Yogyakarta

Museum Kereta Keraton yogyakarta pertama kali didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VI saat beliau mulai bertakhta. Museum ini didirikan untuk menyimpan berbagai macam koleksi kereta kuda milik Keraton Kesultanan Yogyakarta, mengingat pada zaman dahulu kereta-kereta tersebut menjadi kendaraan para sultan untuk menghadiri berbagai acara resmi. Maka dari itu koleksi kereta kerajaan di museum ini sangat banyak.

museum kereta keraton yogyakarta

museum kereta keraton yogyakarta

Ada sekitar 23 koleksi kereta kerajaan yang dilengkapi dengan berbagai peralatan dasar kusir, kuda dan kereta. Dari jumlah 23 koleksi tersebut, 18 diantaranya masih digunakan oleh keluarga kerajaan untuk menghadiri upacara kebesaran keraton seperti upacara penobatan sultan, pernikahan putra kerajaan hingga mengantar jenazah sultan ke tempat peristirahatan terakhir. Beberapa koleksi kereta tersebut memiliki usia yang tua. Ada yang berusia puluhan tahun, dan ada pula yang berusia mencapai ratusan tahun. Berikut adalah beberapa koleksi kereta kerajaan kuno yang memukau dari Museum Kereta keraton.

Koleksi Kereta Kerajaan Museum Kereta Keraton

koleksi museum kereta keraton yogyakarta

koleksi museum kereta keraton yogyakarta

Koleksi kereta kerajaan Museum Kereta Keraton Jogja cukup banyak, namun berikut adalah beberapa diantaranya:

1. Kereta Kanjeng Nyai Jimat

Kereta Kanjeng Nyai Jimat ini dibuat di Negara Kincir Angin, alias Belanda sekitar pada tahun 1740 atau 1750. Itu artinya kereta kerajaan ini sudah berusia dua abad, yakni sekitar 273 tahun, lho. Waktu yang sangat lama untuk kereta kerajaan. Selain itu, kereta ini pernah digunakan oleh Jacob Mussel selaku Gubernur Jenderal VOC pada tahun 1750an, dimana pada zaman tersebut kereta kencana hanya digunakan oleh para orang-orang berstatus sosial tinggi.

Setelah perjanjian Giyanti yang membagi dua kekuasaan Mataram menjadi Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo pada tahun 1755, Keraton Solo juga membuat sebuah kereta kuda yang mirip dengan Kanjeng Nyai Jimat. Kereta milik Keraton Solo tersebut bahkan diberi nama Kereta Kencana Kiai Gurdo. Keduanya memiliki fungsi yang sama, yakni digunakan masing-masing raja untuk menghadiri berbagai acara resmi.

Baca Juga : Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, sejarah hingga lokasi

Kereta ini terus digunakan oleh raja, mulai dari Sultan Hamengkubuwono I hingga Sultan Hamengkubuwono III. Setelah Sultan Hamengkubuwono III, kereta kerajaan ini dipensiunkan dan disimpan. Namun setiap tahun di bulan suro, kereta ini akan dibersihkan dengan upacara jamasan. Air jamasan dari membersihkan kereta dipercaya warga dapat mendatangkan keberkahan dan menyembuhkan penyakit, jadi jangan heran jika banyak warga sekitar yang hadir dan mengharapkan air jamasan tersebut.

2. Kereta Kiai Garuda Yeksa

Sama seperti kereta Kereta Kanjeng Nyai Jimat, kereta Kiai Garuda Yeksa juga dibuat di Belanda. Kereta kuda ini digunakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VI pada tahun 1855-1877. Saat ini kereta Kiai Garuda Yeksa masih digunakan untuk prosesi penobatan sultan. Kereta Kiai Garuda Yeksa yang ditarik oleh delapan ekor kuda ini merupakan hadiah dari Ratu Wilhelmina kepada Sultan Hamengkubuwono VI. Bahkan, hingga saat ini masih terlihat logo Kerajaan Belanda yang bersanding dengan logo Sri Sultan Hamengkubuwono VI di pintu kereta.

Kereta Kiai Garuda Yeksa juga memiliki model sama persis dengan kereta kencana Kerajaan Belanda yang bergelar Kereta Emas (Gouden Koets). Bahkan kereta tersebut masih digunakan oleh Ratu Belanda saat menghadiri upacara resmi kerajaan setiap tahun. Kereta Kiai Garuda Yeksa dibuat dengan hiasan ornamen mahkota dibagian atas kereta yang disepuh dengan emas asli. Hingga kini, pengelola Museum Kereta Keraton masih menjaga keaslian dari kereta tersebut.

3. Kereta Premili

Kereta Premili menjadi satu-satunya kereta yang tidak khusus digunakan untuk Sultan atau keluarga inti Sultan. Kereta ini baru mulai digunakan pada masa Sri SUltan Hamengkubuwono VIII untuk mengangkut penari-penari Kesultanan Yogyakarta

4. Kereta Garuda Putra

Kereta Garuda Putra merupakan kereta pusaka yang diberikan oleh Kesultanan Solo. Kereta ini sebenarnya adalah salah satu peninggalan dari Sri Susuhunan Pakubuwono XI. Kereta ini digunakan oleh keluarga sultan untuk digunakan untuk upacara keraton dan event-event penting yang menuntut sang Susuhunan bepergian jauh. Pasca wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XI, kereta inipun dipensiunkan di Museum Kereta.

5. Kereta Paksa Naga Lima

Kereta Paksa Naga Lima dibuat pada tahun 1608 silam. Dengan usianya yang mencapai empat abad tersebut, kereta ini menjadi kereta paling tua yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta. Kereta Paksa Naga Lima mulai dipensiunkan pada tahun 1930. Kereta ini biasa digunakan untuk acara-acara kenegaraan keraton. Selain untuk acara kenegaraan, kereta ini juga digunakan untuk mengantarkan mayat para sultan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Juga : Puro Pakualaman, Keraton Lain yang Berada di Jogja

Harga Tiket Masuk Museum Kereta Keraton

Harga tiket masuk Museum Kereta Keraton sangatlah murah dan terjangkau. Kamu hanya dikenakan biaya sebesar Rp 2000 saja per orang. Namun, jika kamu membawa kamera, kamu akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 1000. Biaya lain yang harus kamu keluarkan adalah biaya parkir sekitar Rp 2000.  Bila tidak ingin ribet ngurusin tiket masuk, niagatour juga sudah ada layanan paket city tour jogja untuk liburan ke museum kereta keraton jogja.

museum kereta keraton jogja

museum kereta keraton jogja

Jam Buka Museum Kereta Keraton

Jam buka Museum Kereta Keraton mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Namun, khusus untuk hari Jumat, museum ini buka mulai pukul 08.00 WIB dan tutup pada 13.00 WIB.

Lokasi Museum Kereta Keraton

Lokasi Museum Kereta Keraton terletak di Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih jelasnya, lokasi Museum Kereta Keraton ini berada di sebelah barat bangunan Keraton Yogyakarta dan bagian barat daya Alun-Alun Utara. Sehingga kamu bisa berkunjung ke berbagai tempat sekaligus selepas berkunjung ke Museum Kereta Keraton. Untuk menuju ke lokasi wisata museum kereta keraton jogja ini cukup mudah yang ada di tengah kota jogja, Anda bisa menggunakan moda transportasi sewa mobil di jogja yang sudah ada di niagatour.

Baca Juga : Tiket masuk, fasilitas, lokasi, rute menuju Keraton Yogyakarta

lokasi museum kereta keraton yogyakarta

lokasi museum kereta keraton yogyakarta

Rute Museum Kereta Keraton

Rute Museum Kereta Keraton dari pusat Kota Yogyakarta sangatlah dekat, kira-kira 3 kilometer saja. Jika kamu memulai perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta, ambillah Jalan Jlagran Lor, kemudian belok kiri ke Jalan Letjen Suprapto. Setelah itu ambillah jalur kiri ke Jalan KH Ahmad Dahlan. Selanjutnya belok kanan ke Jalan KH Wahid Hasyim untuk menuju museum kereta keraton. Pilih jalur kiri di Jalan H Agus Salim, kemudian belok kanan ke Jalan Ngasem. Lanjutkan jalan dengan belok kanan menuju Jalan Rotowijayan dan tetap di jalan tersebut hingga kamu melihat tulisan besar Museum Kereta Keraton di sisi kanan jalan.

Sudah Pernah Liburan ke Museum Kerata Keraton?

Kalau sudah berikan rating review dibawah ini dengan klik tombol bintang dibawah ini

5/5 - (8 votes)