Pasar Gede Hardjonagoro atau dikenal sebagai Pasar Gede Solo menjadi salah satu destinasi yang diincar oleh wisatawan. Bagaimana tidak, pasar ini terkenal menjadi pasar terbesar dan menjadi pusat perbelanjaan berbagai kebutuhan di Solo. Tak hanya itu, Pasar Gede Solo juga memiliki bangunan yang unik dan otentik khas kebudayaan Jawa.
Banyak wisatawan yang datang untuk sekedar berjalan-jalan, mengambil gambar di berbagai sudut dan pose, hingga berbelanja kebutuhan maupun oleh-oleh. Lalu apa saja dagangan Pasar Gede Hardjonagoro, lokasi, rute dan bagaimana sejarahnya? Nah, jika Anda penasaran, simak artikel ini selengkapnya ya!
Sejarah Pasar Gede Hardjonagoro dimulai saat masa penjajahan Belanda beberapa abad lalu. Bangunan awalnya dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. Thomas Karsten. Nah, Thomas Karsten merupakan salah satu ahli tata kota yang ditugaskan pemerintah Belanda untuk membangun pasar di Yogyakarta dan Surakarta.
Meski bangunan awalnya kecil, namun pasar ini sudah dijuluki Pasar Gede karena kemegahannya. Anda bisa melihat kemegahannya dari atap pintu masuk yang dibuat layaknya singgasana. Namun pada tahun 1947 terjadi agresi militer Belanda, sehingga Pasar Gede Solo mengalami berbagai kerusakan. Ketika Indonesia sudah merdeka, pemerintah mengambil alih pasar ini dan merenovasinya pada tahun 1949.
Sejarah Pasar Gede Hardjonagoro memang terbilang panjang, sebab pasar ini sudah melewati tiga masa pemerintahan mulai dari kerajaan, postcolonial hingga masa kemerdekaan. Karena itu, pemerintah menetapkan pasar ini sebagai cagar budaya Indonesia dan menjaga keasliannya hingga kini.
Banyak wisatawan yang bertanya-tanya tentang dagangan Pasar Gede Hardjonagoro. Sama seperti pasar pada umumnya, pasar ini menyajikan aneka camilan pasar mulai dari kue basah hingga kue kering, sembako, sayur-mayur, daging, pakaian, peralatan rumah tangga, rempah-rempah dan masih banyak lainnya.
Daya Tarik Pasar Gede Hardjonagoro
Daya Tarik Pasar Gede Hardjonagoro sebenarnya cukup beragam. Sebab, pasar ini tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan, namun juga berbagai acara. Berikut adalah daya tarik dari Pasar Gede Solo
1. Festival Budaya
Mengingat lokasinya yang berada di dekat balai kota, pasar ini kerap menjadi tempat untuk festival budaya setempat. Salah satunya adalah Grebeg Sudiro yang biasanya diadakan menjelang perayaan Imlek setiap tahun. Anda bisa menikmati berbagai event yang ada sambil memandangi lampion-lampion yang tersebar sepanjang jalan. Selain Grebeg Sudiro, ada pula berbagai festival bernuansa Tiongkok lainnya.
2. Berwisata Kuliner
Jika berkunjung ke Pasar Gede Solo, tidak lengkap rasanya jika Anda belum mencicipi berbagai kuliner khas dan tradisional yang dijajakan. Biasanya para pedagang akan menggelar dagangannya di samping ruko-ruko sembako. Ada banyak kuliner pilihan seperti timlo, pecel, kembang gempol, jenang, klepon, rambak, keripik paru, nasi liwet, dan aneka jajanan lainnya.
Jika Anda memiliki minat yang tinggi pada sejarah, Anda bisa datang ke pasar ini untuk mengenang dan belajar sejarah. Anda bisa mempelajari gaya Eropa-Jawa yang menjadi ciri khas bangunannya. Anda juga dapat melihat perkembangan Pasar Gede Hardjonagoro dari awal berdiri hingga sekarang.
4. Berfoto di Berbagai Spot
Anda juga bisa mengambil gambar berbagai sudut di pasar ini. Pasar ini sangat lekat dengan kegiatan masyarakat sehari-hari, sehingga cocok dijadikan foto bagi Anda yang menyukai dunia fotografi. Atau Anda juga bisa berfoto pada bagian bagian bangunan yang memiliki corak Eropa-Jawa.
Lokasi Pasar Gede Solo berada di Jl. Jend. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pasar Gede Solo dekat dengan berbagai destinasi wisata lainnya seperti Kampung Batik Kauman, Pasar Triwindu, Keraton, Gedung Djoeang 45 dan masih banyak lainnya. Nah, jika Anda ingin berkunjung ke pasar ini dan berbagai destinasi lainnya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata Solo dari Niagatour ya!
Rute Pasar Gede Hardjonagoro bisa Anda lalui dari Kota Solo maupun Kota Yogyakarta. Nah, perjalanan ini akan lebih mudah jika Anda menggunakan layanan sewa mobil Solo dari Niagatour. Sebab Anda tidak perlu lagi menyetir dan membeli bensin. Berikut ini adalah rutenya:
Rute dari Kota Solo
Jika Anda memulai perjalanan dari Kota Solo, Anda bisa melewati Jl. K.H Hasyim Ashari. Saking dekatnya jarak ini, Anda hanya menempuh jarak 1,4 km saja. Pertama, Ambil Jl. K.H Hasyim Ashari ke Jl. Slamet Riyadi. Tetap di Jl. Slamet Riyadi. Ambil Jl. Jend. Sudirman ke Jl. Jend. Urip Sumoharjo di Sudiroprajan. Anda akan tiba di tujuan.
Rute dari Kota Yogyakarta
Jika Anda memulai perjalanan dari Kota Solo, Anda bisa melewati Jl. Raya Solo. Perjalanan ini menempuh jarak 65 km dengan estimasi waktu 1 jam 50 menit. Pertama, Ambil Jl. Krasak Timur dan Jl. Langensari ke Jl. Laksda Adisucipto/Jl. Raya Solo – Yogyakarta di Depok.
Kemudian, ikuti Jl. Raya Solo – Yogyakarta, Jl. Yogya-Solo, dan Jl. Raya Solo – Yogyakarta ke Jl. Keleng – Karanganyar/Jl. Pakis – Daleman/Jl. Pakis Raya/Jl. Wonosari – Pakis di Kepanjen. Lalu Ikuti Jl. Keleng – Karanganyar dan Jl. Tj. Anom ke Jl. Jend. Urip Sumoharjo di Surakarta, maka Anda akan tiba di tujuan.
Jam Buka Pasar Gede Solo 24 jam dan beroperasi setiap hari. Sehingga Anda bisa datang kapanpun.
Fasilitas yang Tersedia
Ada berbagai fasilitas yang tersedia saat Anda berkunjung ke tempat ini mulai dari parkir yang luas, toilet umum berbayar, mushola, berbagai aneka kuliner, festival pada hari tertentu dan masih banyak lainnya.
Nah, itulah informasi seputar Pasar Gede Hardjonagoro. Pasar ini sangat cocok Anda kunjungi saat sedang liburan di Solo. Nah, jangan lupa juga memanfaatkan paket tour Solo dari Niagatour jika Anda ingin berkunjung di Solo, ya!
Siap melayani paket wisata di jogja dan rental mobil di jogja Anda dengan keramah tamahan selama liburan di Jogja. Senyum Anda adalah kebanggaan dari kami.
Leave A Comment