Pura Luhur Poten Gunung Bromo tak banyak diketahui. Kamu mungkin pernah bertanya-tanya, apakah di Bromo ada pura? Yup, di kaki Gunung Bromo memang terdapat pura yang digunakan untuk tempat ibadah suku Tengger. Pura di Bromo ini bernama Pura Luhur Poten dipercaya menjadi kediaman Isa Sang Hyang Widhi Wasa yang merupakan perwujudan dewa Brahma. Penasaran? Yuk ketahui lebih lanjut soal Pura Luhur Poten Gunung Bromo.
Pura Luhur Poten Gunung Bromo dibangun untuk pusat ritual dan tempat ibadah suku Tengger. Berdasarkan sejarahnya, pura Luhur Poten berdiri pada tahun 2000 dengan gotong royong umat Hindu Tengger. Pura di Bromo ini didirikan di atas lahan yang dikenal dengan nama Poten. Ratusan tahun sebelum pembangunan, lahan Poten kerap digunakan oleh penduduk Tengger yang beragama Buda Tengger untuk melakukan Labuhan Kasada.
Nah, nama Poten sendiri berasal dari kata empot-empoting ati yang artinya hati terdalam. Maka dari itu, setelah pura ini dibangun diberi nama Pura Luhur Poten. Saat datang ke pura di Bromo ini, saya menyadari bahwa pura ini kental akan gaya arsitektur paduan antara Jawa dan Bali. Bangunannya sendiri terdiri dari tempat pemujaan (mandala utama), tempat persiapan pengiringan upacara sembahyang (mandala madya) dan peralihan pintu masuk ke dalam (mandala nista).
Selain menjadi pusat ritual untuk masyarakat Tengger yang beragama hindu, pura ini juga digunakan untuk acara Tirta Yatra oleh rombongan Pura Aditya Jaya yang berasal dari Jakarta Timur. Acara ritual ini dimaksudkan untuk memohon air suci dari Tuhan. Air ini dipercaya akan membersihkan diri dari zat-zat negatif dan membuat tubuh serta jiwa menjadi lebih sehat.
Berbicara soal Pura Luhur Poten Gunung Bromo, kamu akan melihat keindahan alam yang indah sejauh mata memandang. Sebab lokasi pura sangat berdekatan dengan Gunung Bromo dan gunung-gunung lainnya. Namun, hawanya terasa gersang karena pura ini berdiri persis di atas ladang pasir. Jadi, usahakan jangan berwisata ke tempat ini saat siang hari, ya. Nah jika kamu ingin berkunjung ke pura ini atau tempat wisata keren lainnya di sekitar Malang, kamu bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata malang murah dari Niagatour ya.
Mandala Utama menjadi tempat pemujaan persembahyangan. Tempat ini terdiri dari Padma, Bedawang Nala, Bangunan Sekepat dan Bale Pawedan. Padma berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada Sang Hyang Widhi atau Tuhan. Bedawang Nala merupakan lambang kura-kura raksasa yang mendukung padmasana, dililit oleh dua ekor naga, garuda dan angsa posisi terbang di belakang. Bangunan Sekepat berfungsi untuk aktivitas serangkaian upacara. Sedangkan Bale Pawedan menjadi tempat dukun saat melakukan pemujaan.
2. Mandala Madya
Jika Mandala Utama menjadi tempat pemujaan, maka Mandala Madya berfungsi sebagai tempat persiapan dan pengiring upacara. Bagian Mandala Madya adalah Kori Agung Candi Bentar, Bale Kentongan dan Bale Bengong. Kori Agung Candi Bentar merupakan bangunan yang mirip tugu dengan gelung mahkota segi empat. Bale Kentongan berfungsi untuk membunyikan kul-kul saat rangkaian upacara. Sedangkan Bale Bengong untuk menyiapkan keperluan upacara.
3. Mandala Nista
Mandala Nista terkenal sebagai tempat peralihan dari luar ke dalam pura. Terdiri dari bangunan candi atau bangunan penunjang lainnya.
Lokasi pura Pura Luhur Poten Gunung Bromo ini berada di Area Gunung Bromo, Podokoyo, Kecamatan Tosari, Pasuruan, Jawa Timur. Lokasinya berada di kaki Gunung Bromo dan berada persis di depan Gunung Batok. Saya bahkan bisa melihat pemandangan Gunung Batok yang menjulang tinggi di belakang pura. Pura di Bromo ini cukup megah dan indah.
Rute Pura Luhur Poten Gunung Bromo
Pura Luhur Poten Bromo
Rute Pura Luhur Poten Gunung Bromo cukup mudah. Terdapat dua jalan menuju gunung ini, yakni dari Malang atau Pusat Kota Yogyakarta seperti saya. Berikut saya tuliskan dua rute tersebut
Rute dari Malang
Jika kamu memulai perjalanan dari Malang, maka kamu bisa menggunakan Jalan Ledok Dowo, namun perjalanan ini akan memakan waktu sekitar satu setengah jam dengan jarak sekitar 52 km. Pertama, kamu bisa mengambil Ambil Jalan J.A. Suprapto 1 ke Jalan Jaksa Agung Suprapto/Jalan Raya Lawang – Malang/Jalan Raya Malang – Gempol/Jalan Raya Surabaya – Malang. Selanjutnya Jl. Dr. Cipto, Jl. Cokroaminoto, dan Jl. Trunojoyo ke Jl. Ir. H. Juanda di Jodipan. Belok kiri ke Jl. Ir. H. Juanda. Tetap di Jl. Muharto ke Buring. Tetap di Jl. Kidal Tumpal. Mengemudi dari Jl. Raya Gubugklakah, Jl. Gubug Klakah, dan Jl. Jemplang ke Cemoro Lawang. Lalu belok kiri. Terus ikuti jalan tersebut, maka kamu akan tiba di tempat tujuan.
Jika kamu ingin melihat pura di bromo ini dan memulai perjalanan dari Pusat Kota Yogyakarta, maka kamu bisa menggunakan Jalan Ir. Soekarno, namun perjalanan ini akan memakan waktu sekitar enam jam dengan jarak sekitar 433 km. Pertama, Gunakan Jalan Tol Salatiga – Kertosono/Jalan Tol Solo – Kertosono/Jalan Tol Solo – Ngawi di Bulakan dari Jalan Pajajaran/Jalan Ring Road Utara, Jalan Raya Solo – Yogyakarta, dan Jalan Semarang – Surakarta.
Selanjutnya, tetap di Jalan Tol Salatiga – Kertosono/Jalan Tol Solo – Kertosono. Setelah itu ambil Jalan Tol Mojokerto – Kertosono dan Jalan Tol Surabaya – Mojokerto ke Jalan Tol Bangil – Rembang/Jalan Tol Gempol – Pasuruan/Jalan Tol Gempol – Rembang di Penulupan. Keluar dari Jalan Tol Bangil – Rembang/Jalan Tol Gempol – Pasuruan/Jalan Tol Gempol – Rembang. Setelah itu ambil Jl. Raya Purut Lumbang dan Jl. Raya Bromo ke tujuan Anda di Cemoro Lawang. Terus ikuti jalan tersebut, maka kamu akan tiba di tempat tujuan.
Tiket Masuk Pura Luhur Poten Gunung Bromo
Pura Luhur Poten Bromo
Tiket Masuk Pura Luhur Poten Gunung Bromo sangat terjangkau. Jika kamu tertarik ingin mengunjungi pura di Bromo ini, kamu harus tahu harga tiket masuknya. Sebenarnya tidak ada tiket masuk khusus untuk ke Pura Luhur Poten ini. Sebab biaya masuk Gunung Bromo sudah termasuk semua spot wisata di Bromo, termasuk pura ini.
Leave A Comment