Situs Manusia Purba Sangiran dapat menjadi pilihan wisata unik dan edukatif saat Anda berkunjung di daerah Solo. Situs ini tidak hanya dikenal di Indonesia, melainkan juga di dunia internasional sebagai situs yang mampu menyumbangkan pengetahuan penting mengenai bukti-bukti evolusi (perubahan fisik) manusia, evolusi fauna, kebudayaan, dan lingkungan, yang terjadi sejak jutaan tahun lalu. 

Oleh karenanya, Situs Sangiran telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Nah, ingin tahu lebih lanjut tentang tiket masuk, jam buka hingga lokasi Situs Manusia Purba Sangiran? Simak tulisan ini selengkapnya ya!

Situs Manusia Purba Sangiran

Situs Manusia Purba Sangiran 1

Situs Manusia Purba Sangiran mulai mencuat ke publik ketika seorang peneliti Belanda bernama Von Koenigswald melakukan studi pada tahun 1934. Pada waktu itu, Von Koenigswald menemukan artefak-alat batu yang berasal dari budaya manusia purba selama penelitiannya di Situs Sangiran. 

Pada tahun 1936, fosil manusia purba pertama ditemukan di lokasi tersebut. Sejak saat itu, penelitian di Situs Sangiran terus berlanjut setiap tahun, menghasilkan beragam temuan termasuk fosil manusia, fosil hewan, alat tulang, dan alat batu.

Bahkan lebih dari 100 fosil manusia purba telah berhasil diidentifikasi di Situs Sangiran. Temuan ini melibatkan lebih dari 50% dari total temuan fosil Homo erectus di seluruh dunia, dan mencapai lebih dari 60% dari temuan tersebut yang ditemukan di Indonesia. Fosil-fosil ini berasal dari berbagai periode zaman prasejarah, meliputi rentang waktu mulai dari 1,6 juta tahun yang lalu hingga 150 ribu tahun yang lalu.

Baca juga: Sejarah Candi Cetho, Peninggalan Majapahit di Solo Mempesona

Anda mungkin bertanya-tanya, selain manusia purba apa saja yang ditemukan di situs sangiran, bukan? Nah, meski situs ini diidentikkan dengan “fosil dan fosil,” namun keberagaman benda arkeologis di situs ini tidak terbatas pada fosil saja. Selain fosil, Situs Sangiran juga mengandung alat-alat batu yang merupakan produk dari budaya manusia purba, serta lapisan tanah purba yang mampu merekam perubahan lingkungan alam dari dua juta tahun yang lalu hingga saat ini, tanpa putus.

Situs Manusia Purba Sangiran, bersama dengan semua artefak arkeologis di dalamnya, dianggap sebagai cagar budaya yang krusial untuk dijaga dan dilestarikan. Pemeliharaan Situs Sangiran bertujuan untuk menjaga nilai-nilai berharga sehingga dapat terus dipelajari, dimanfaatkan, dan diwariskan kepada generasi mendatang. 

Oleh karenanya, Sangiran disebut sebagai laboratorium situs manusia purba di Asia karena keragaman artefak arkeologis di dalamnya. Hingga saat ini Situs Manusia Purba Sangiran dibuka untuk umum dan menjadi tempat wisata edukatif untuk wisatawan. Nah, jika Anda ingin berwisata ke Sangiran tanpa ribet reservasi atau mencari akomodasi, Anda bisa memanfaatkan layanan paket tour Solo dari Niagatour ya!

Baca juga: Relief Candi Sukuh, Gambar Erotis dengan Makna Tersembunyi

Lokasi Situs Manusia Purba Sangiran

Situs Manusia Purba Sangiran 4

Lokasi Situs Manusia Purba Sangiran Kebayanan 1, Bukuran, Kec. Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Situs ini sangat luas dan terbagi menjadi lima klaster, yakni Krikilan,  Dayu, Bukuran, Ngebung, dan Museum Manyarejo. 

Tiap klaster memiliki isi, daya tarik dan edukasinya masing-masing, sehingga berkeliling situs ini tak hanya menyenangkan, namun juga edukatif dan cocok untuk anak-anak. Nah, jika Anda ingin berkunjung bersama keluarga atau rombongan, Anda bisa memanfaatkan layanan rental mobil Solo dari Niagatour ya!

Baca juga: 

5 Klaster di Situs Manusia Purba Sangiran

Situs Manusia Purba Sangiran 3

Untuk lebih mendalam mengenal setiap klaster yang menjadi bagian dari situs ini, berikut adalah penjelasan isi, lokasi dan daya tarik tiap klaster.

1. Klaster Krikilan

Klaster Krikilan berlokasi di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen. Bagian ini merupakan pusat informasi umum tentang Situs Sangiran. Pameran di Klaster Krikilan terdiri dari tiga ruang pamer. Ruang pamer 1 menampilkan koleksi yang mencerminkan kekayaan Situs Sangiran, sementara ruang pamer 2 mengusung tema “langkah-langkah kemanusiaan.” Ruang pamer 3 memamerkan koleksi dengan tema “Masa Keemasan Homo Erectus.”

2. Klaster Bukuran

Klaster Bukuran ini berlokasi di Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Museum ini menampilkan tema Evolusi Manusia dan Lingkungan. Bagian pertama menyajikan keanekaragaman makhluk hidup saat ini, termasuk diorama rekonstruksi tiga tipe Homo Erectus yang pernah hidup di Jawa. 

Di ruang bawah Museum Klaster Bukuran, terdapat peninggalan fosil manusia purba dari Situs Sangiran dan situs Paleoantropologi di seluruh dunia.

3. Klaster Ngebung

Klaster Ngebung terletak sekitar 3 km di utara Klaster Krikilan. Situs Ngebung memiliki nilai historis tinggi karena di sana dilakukan penelitian sistematis untuk pertama kalinya. Bagian ini menampilkan para peneliti yang berusaha mengeksplorasi potensi Situs Sangiran. 

Kegiatan tokoh-tokoh seperti Raden Saleh, J.C Van Es, Eugene Dubois, dan G.H.R Von Koenigswald disajikan dengan informasi visual dan digital yang interaktif.

4. Klaster Manyarejo

Klaster Manyarejo berlokasi di Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Bagian ini Manyarejo didirikan sebagai bentuk apresiasi terhadap peneliti dari berbagai disiplin ilmu serta masyarakat Sangiran yang turut berpartisipasi dalam penelitian. Terdapat bangunan museum yang menampilkan materi audio visual dengan ungkapan warga Sangiran sebagai penemu-penemu fosil. 

Sejak kedatangan Von Koenigswald pada tahun 1934, partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan fosil telah menciptakan hubungan harmonis antara peneliti dan warga sekitar.

5. Klaster Dayu

Klaster Dayu berada di daerah Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Bagian ini dikenal sebagai situs penting karena menyimpan jejak kehidupan masa lampau, termasuk fosil fauna, manusia, dan budaya, serta merekam perubahan lingkungan di Situs Sangiran. 

Stratigrafi Dayu yang lengkap memungkinkan gambaran evolusi lingkungan dari rawa hingga menjadi daratan. Di sini, terdapat ruang diorama dan ruang pamer yang memajang berbagai fosil serta bukti penemuan perkakas Homo Erectus tipe arkaik.

Baca juga : Taman Sriwedari Solo: Event, Jam Buka, Lokasi, dan Fasilitas

Rute Situs Manusia Purba Sangiran

Rute Situs Manusia Purba Sangiran bisa Anda lalui lewat Kota Solo maupun Pusat Kota Yogyakarta. Berikut adalah kedua rutenya.

Rute dari Solo

Jika Anda memulai perjalanan dari Kota Solo, Anda bisa melalui Jalan Solo. Perjalanan ini akan menempuh waktu 37 menit dengan jarak 20 km. Pertama, Ambil Jl. K.H Hasyim Ashari ke Jl. Slamet Riyadi. Tetap di Jl. Slamet Riyadi. Ambil Jl. Jend. Sudirman ke Jl. Arifin. 

Ambil Jl. Abdul Muis ke Jl. Monginsidi di Kepatihan Kulon. Ambil Jl. Solo – Purwodadi ke Jl. Sangiran di Kabupaten Sragen. Tetap di Jl. Sangiran ke tujuan Anda di Kebayanan II. Terus ikuti jalan tersebut maka Anda akan tiba di tujuan.

Rute dari Kota Yogyakarta

Jika Anda memulai perjalanan dari Pusat Kota Yogyakarta, Anda bisa melalui Jalan Solo. Perjalanan ini akan menempuh waktu 2 jam 8 menit dengan jarak 78,5 km. Pertama, Ambil Jl. Panembahan Senopati , Jl. Sultan Agung , Jl. Kusumanegara, dan Gedongkuning – Wonocatur/Jl. Raya Janti ke Jl. Majapahit/Jl. Ringroad Timur di Banguntapan.

Ambil Jl. Raya Solo – Yogyakarta, Jl. Yogya-Solo, dan Jl. Raya Solo – Yogyakarta ke Jl. Adi Sumarmo di Dusun III. Tetap di Jl. Adi Sumarmo ke tujuan Anda di Kebayanan II. Terus ikuti jalan tersebut maka Anda akan tiba di tempat tujuan.

Baca juga : 7 Tempat Wisata di Solo Gratis, Solusi Liburan Murah Meriah!

Harga Tiket Situs Manusia Purba Sangiran

Situs Manusia Purba Sangiran 2

Harga Tiket Situs Manusia Purba Sangiran sangat terjangkau, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Tarif tiket masuk Museum Sangiran untuk wisatawan domestik hanya Rp 8.000 per orang. 

Namun, bagi turis asing, harga tiket masuk lebih tinggi, yaitu Rp 15.000 per orang. Selain biaya tiket masuk, Anda perlu membayar tarif parkir dan biaya angkutan wisata dari area parkir menuju museum.

Jam Buka Situs Manusia Purba Sangiran

Jam Buka Situs Manusia Purba Sangiran mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, setiap hari. Sehingga Anda dan keluarga atau kerabat bisa berkunjung kapanpun saat sempat. Namun, karena tempatnya luas dan beragam, Anda disarankan datang pagi agar bisa mengeksplor seluruh bagian situs ini.

Baca juga: Wisata Kemuning Sky Hills

Fasilitas yang Tersedia

Ada berbagai fasilitas di situs ini, sehingga pengalaman Anda berkunjung lebih menyenangkan dan aman. Beberapa fasilitasnya adalah museum purbakala, mini zoo, mess peneliti, rest area, berbagai kios souvenir, restoran, foodcourt, mushola dan toilet umum.

Nah itulah beberapa informasi seputar Situs Manusia Purba Sangiran. Dengan mengetahui tiket masuk, lokasi, jam buka, hingga berbagai daya tarik yang ada di situs ini, Anda dapat mempersiapkan liburan dengan lebih baik. Untuk liburan yang menyenangkan, hemat dan tanpa ribet bersama keluarga maupun rombongan, Anda bisa memanfaatkan fasilitas paket wisata Solo dari Niagatour ya!